annyeonghaseyo^^ Selamat Datang diblogku~ semoga bermanfaat yaa^^ terimakasih sudah berkunjung^^~

Selasa, 17 Mei 2016

PENYANDERAAN 10 WNI OLEH ABU SAYYAF

1.      Kronologi 10 WNI Disandera Hingga Dibebaskan Abu Sayyaf


Kapal tug Boat yang bertolak dari Banjarmasin menuju Filipina pada tanggal 15 Maret 2016 mengangkut muatan coal in bulk (batubara) dengan 10 kru Kapal, dilaporkan dibajak pada hari Sabtu (26/3/2016).

Kasus ini terungkap usai salah satu kru kapal  yaitu nakhoda kapal TB Brahma 12, Peter Tonsen menghubungi Reza atasan PT. Patria Maritime Line cabang Banjarmasin, yang beralamat di Sei Jingah Besar kecamatan Tabunganen Batola, Banjarmasin, bahwa mereka sedang diculik. Para penculik meminta tebusan sebesar 50 juta peso atau setara Rp 14,2 miliar.

Berikut kronologi lengkap 10 WNI disandera hingga dibebaskan :

o   26 Maret 2016 
Dua kapal berbendera Indonesia dibajak oleh kelompok Abu Sayyaf saat sedang berlayar dari Sungai Puting, Kalimantan Selatan menuju ke Batangas, Filipina selatan. Dua kapal yang dibajak itu adalah kapal Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 10 orang awak kapal berkewarganegaraan Indonesia.
Kapal dengan call sign YDB-4731 ini sampai di sekitar Pulau Languyan, Provinsi Tawi-Tawi, Filipina, kemudian dibajak oleh kelompok bersenjata. Kapal Brahma 12 selanjutnya ditinggalkan begitu saja di tengah laut hingga ditemukan oleh aparat kepolisian Filipina pada Senin (28/3) sore waktu setempat, dalam keadaan tak berawak.

o   29 Maret 2016
Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti dan Panglima TNI Gatot Nurmantyo untuk melacak jejak para penyandera dan ke-10 WNI tersebut. TNI juga telah menyiapkan pasukan terbaik mereka untuk terjun ke lokasi setiap saat.
Dari sumber merdeka.com, Selasa (29/3), ada tiga pasukan elite yang diterjunkan untuk membebaskan para sandera. Mereka merupakan pasukan terbaik dengan anggota yang benar-benar memiliki kemampuan khusus dan terbaik dari yang terbaik.

o   31 Maret 2016
Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) meyakini operasi pembebasan sandera asal Indonesia yang kini ditawan militan Abu Sayyaf, masih bisa mereka tangani sendiri. Dengan begitu, tawaran bantuan militer Indonesia yang sekarang sudah menyiagakan armada tempur di Tarakan serta Bitung, ditolak secara halus, seperti dilansir inquirer.net.
Militer Filipina memiliki prinsip tersendiri, sehingga sulit mengizinkan pasukan asing terlibat dalam pembebasan sandera itu. "Berdasarkan konstitusi, negara kami tidak mengizinkan adanya pasukan asing tanpa perjanjian khusus," kata juru bicara AFP, Brigadir Jenderal Restituto Padilla saat dihubungi wartawan kemarin.

o   8 April  2016
Umar Patek siap membantu pemerintah untuk membebaskan WNI yang disandera Abu Sayyaf. Terpidana kasus terorisme 20 tahun bui itu pun mengaku tanpa pamrih apapun, asalkan persyaratan secara teknis dipenuhi. 
Umar Patek alias Hisyam bin Alizein merupakan asisten koordinator lapangan dalam aksi terorisme Bom Bali Pertama pada tahun 2002. Insiden itu menewaskan 202 orang. Umar Patek disebut-sebut pernah membekali para petinggi militan Abu Sayyaf saat ini dengan pelatihan menggunakan senjata api serta merakit bom.

o   10 April  2016
18 Prajurit Filipina tewas dalam operasi pembebasan sandera di Pulau Jolo, Basilan. Mereka tiba-tiba disergap saat dalam perjalanan menuju medan pertempuran. Meski begitu, lima militan berhasil ditembak mati.

o   12 April 2016
Terpukul mundurnya tentara Filipina dalam operasi awal penyelamatan sandera dari tangan Abu Sayyaf akhir pekan lalu tidak melemahkan moral prajurit. Militer Filipina justru kembali menggelar operasi penyergapan lanjutan selama 10 jam pada hari berikutnya sepanjang Minggu (10/4) malam hingga Senin (11/4) dini hari, di lokasi yang sama, menurut keterangan juru bicara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP). Berkat operasi lanjutan itu, dipastikan 13 militan tewas.

o   15 April 2016
Pukul 18.31 telah kapal berbendera Indonesia, yaitu kapal tunda TB Henry dan Kapal Tongkang Cristi di perairan perbatasan Malaysia-Filipina kembali dibajak. Kapal tersebut dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina menuju Tarakan. Kapal membawa 10 orang ABK WNI. 
Dalam pembajakan kali ini, seorang ABK tertembak. Sementara itu, lima orang berhasil selamat, sedangkan empat lainnya diculik oleh kelompok tersebut.

o   26 April 2016
Militan Abu Sayyaf menepati ancaman yang mereka sebar sejak pekan lalu untuk mulai mengeksekusi tiga sandera asing dan satu tawanan asli Filipina. Korban pertama adalah John Ridsdel (68) asal Kanada. Tentara Filipina menemukan kepala pria ini di salah satu pulau kosong kawasan Jolo. Penemuan itu terjadi lima jam setelah tenggat pembayaran tebusan lewat.

o   29 April 2016
Militer Filipina mengerahkan pesawat tempur membombardir titik-titik diduga markas militan Abu Sayyaf di pedalaman Pulau Jolo, Provinsi Sulu. Salah satu sandera asal Malaysia, Wong Teck Chi, menghubungi orang tuanya lewat sambungan telepon tiga hari lalu. Dia mengaku dipaksa lari berpindah-pindah tempat nyaris setiap beberapa jam sekali oleh para penculiknya.
Militer Filipina mulai menggempur Pulau Jolo melalui udara sejak dua pekan terakhir. "Kami khawatir, anak saya bercerita bahwa sikap para penculik sekarang semakin beringas setelah serangan udara kian intensif," kata Wong Chie Ming, orang tua Tek Chi, yang tinggal di Kota Sibu, Serawak, Malaysia.

o   29 April 2016
Brigadir Jenderal Alan Arrojado yang selama delapan bulan terakhir memimpin Brigade 501 Provinsi Sulu dicopot. Dia digantikan oleh Kolonel Jose Faustino selepas satu sandera asal Kanada dipenggal oleh militan Abu Sayyaf di Pulau Jolo.
Philippine Star melaporkan, Kamis (29/4), Arrojado kabarnya bersitegang melawan atasannya, Mayor Jenderal Gerrardo Barrientos. Mereka adu pendapat soal strategi menekan militan, terkait operasi pembebasan para sandera.

o   1 Mei 2016
10 ABK Warga Negara Indonesia telah dibebaskan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di daerah Sulu pada Minggu siang hari ini. Polisi wilayah Provinsi Sulu, Wilfredo Cayat mengonfirmasi perihal pembebasan ini.
"Kita infokan ada seorang tidak diketahui menaruh 10 WNI di depan rumah dari Gubernur Sulu (Abdusakur) Toto Tan (II)," kata Cayat, seperti dikutip dari laman the Star, Minggu (5/1). Presiden Jokowi memastikan 10 WNI tengah malam ini tiba di Lanud Halim Perdanakusuma. Namun sampai saat ini masih ada 4 WNI yang disandera. [ian]

2.      Strategi Negara Dalam Mengatasi Masalah Penyanderaan 10 WNI Oleh Abu Sayyaf
Panglima TNI Siap Kerahkan 2 Kapal Perang untuk Tindak Tegas Penculik WNI


Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak Malaysia dan Filipina untuk menangani masalah penculikan Warga Negara Indonesia (WNI) di kawasan perbatasan tiga negara ini. Bila perlu, TNI bisa meluncurkan kapal perangnya untuk mengamankan situasi dan menindak tegas penculik WNI itu.

Sebagaimana keterangan pers Pusat Penerangan TNI yang diterima detikcom, Sabtu (16/4/2016), Gatot menyampaikan hal tersebut usai acara Peringatan HUT ke 64 Kopassus di Markas Komando Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, tadi.

"Saya sebagai Panglima TNI sudah menyiapkan pasukan untuk melakukan tindakan tegas baik di laut, di darat sampai di hutan saya siap. Saya juga sudah mengerahkan dua Kapal Perang yaitu KRI Badau dan KRI Slamet Riyadi ke daerah perbatasan," tegas Jenderal Gatot.

TNI sudah menerima informasi bahwa 10 orang WNI diculik oleh pihak yang diduga kelompok Abu Sayyaf. Enam orang berhasil lepas dari penculikan, seorang di antaranya tertembak, kini sudah berada di Malaysia. Namun empat orang WNI masih disandera.

Gatot akan berkoordinasi dengan Panglima Angkatan Bersenjata Filipina dan Panglima Diraja Malaysia untuk berpatroli bersama. Zona negara masing-masing tentu menjadi tanggung jawab negara yang bersangkutan, kecuali bila diperlukan, pasukan TNI tak segan meluncur menindak tegas penculik.

"Tetapi apabila terjadi sesuatu di wilayah negara Malaysia dan Filipina, maka saya akan melakukan koordinasi, siapa yang cepat maka dia yang boleh kesana. Ini adalah langkah-langkah yang segera dilakukan," kata Panglima TNI.

Sampai saat ini, TNI tidak memungkinkan untuk masuk ke wilayah penculikan karena itu di luar wilayah Indonesia. Namun bila sudah ada Nota Kesepahaman antarnegara ini, maka bisa saja situasi memungkinkan TNI untuk bertindak lebih jauh.

"Kita harus berpikiran bahwa mereka positif, karena saat ini pun rencana Filipina  akan melakukan operasi besar-besaran di Kepulauan Zulu. Operasi yang dilakukan negara tetangga kita tunggu saja, yang mulai siapa, kecuali Presiden Filipina kasih tenggang waktu," pungkas Panglima TNI. (dnu/dnu)

Sebanyak 18 tentara nasional Filipina tewas dalam tugas melawan kelompok terorisme Abu Sayyaf untuk menyelamatkan para sandera. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyebut operasi militer tersebut sebagai wujud nyata konsistensi dari pemerintah Filipina. "Saya berpikiran bahwa tentara dari Filipina benar-benar konsisten," tutur Gatot seusai meninjau rencana renovasi dermaga di Pulau Biak, Papua, Sabtu (30/4/2016).

Menurut Gatot, kejadian tersebut membuktikan kesungguhan dari Pemerintah Filipina memberantas kelompok Abu Sayyaf. Pemerintah Indonesia, kata Gatot masih selalu berkoordinasi terkait penyanderaan terhadap 14 WNI oleh kelompok tersebut.

"Sehingga dia melakukan operasi bersungguh-sungguh. Dan kami selalu komunikasi dengan Filipina," sambung Gatot menegaskan. Dia menambahkan, saat ini WNI yang disandera masih dalam keadaan sehat. Upaya pembebasan sandera tetap menunggu izin dari otoritas Filipina. 

"UU tidak mengizinkan. Tentaranya (TNI) mau-mau saja. Tapi UU mereka tidak mengizinkan, (jadi) nggak bisa. Tapi intelijen kita selalu koordinasi kita selalu monitor dan yakin semua masih selamat. Masih sehat," jelas Gatot.

Mencegah terjadinya pembajakan kapal RI yang berujung penyanderaan, Gatot menegaskan TNI tetap memaksimalkan pengamanan wilayah perairan.

"Di Tarakan sudah ada (pengamanan oleh TNI). Masalahnya itu penculikannya itu bukan di wilayah kita. Kalau penculikannya di wilayah Indonesia, berarti Angkatan Laut yang lemah. Tapi perompakan di negara lain. Sedangkan kita tidak boleh masuk ke sana," ujar Gatot. (fdn/fdn)

3.      Pendapat Anda Jika Terjadi Kejadian Yang Sama Dilain Waktu Mendatang?
Jika terjadi kejadian penyanderaan WNI oleh kelompok radikal menurut saya tentu saja TNI tidak dapat tinggal diam jikalau ada warga negaranya menjadi korban penyaderaan. TNI dan pemerintah harus sigap untuk menyelamatkan para korban dari  kelompok radikal itu, meskipun mungkin tidak dalam cakupan wilayah indonesia, dapat bekerja sama dengan negara yang menjadi tempat penyanderaan.

Karena undang-undang setiap negara berbeda-beda mungkin ada negara yang tidak mengizinkan negara lain untuk ikut membebaskan warga negaranya pemerintah dapat terus mengkoodinasi dengan negara itu tentang situasi yang terjadi. Dan tetap mewaspadai situasi terburuk yang akan terjadi dan menyiapkan misi penyelamatan yang tepat untuk membebaskan koeban sandera.

Dalam membebaskan para korban penyanderaan pemerintah dan TNI harus menyusun strategi dan tidak gegabah dalam mengambil keputusan untuk membebaskan para korban dan menjamin keselamatannya. Karna pastinya para kelompok radikal itu mengancam para korban agar para sandera ketakutan dan melakukan semua perintah dari kelompok radikal itu.

Misi penyelamatan harus segera dilakukan meskipun mungkin negara menentangnya karena harus menunggu perintah dari atasan. Jika terus menunda-nunda misi penyelamatan akan bahaya bagi korban penyanderaan karena keselamatan menjadi taruhannya dan korbannya akan mengalami trauma yang berat, karena bisa saja para kelompk radikal membunuh korban sandera begitu saja semaunya para kelompok radikal itu.

Untuk mengantisipasi agar kejadian penyanderaan oleh kelompok radikal tidak terulang kembali negara harus menjalin kerjasama yang baik dengan negara-negara lain. Dan tidak melewati negara yang terdapat kelompok radikalnya atau mungkin kalau jika harus melewati wilayah keompok radikal dapat membawa beberapa anggota TNI untuk menjaga warganya yang akan melewati wilayah kelompok radikal itu, yaa walaupun mungkin sepertinya tidak bisa yaa :D.

Dan dalam penyanderaan mungkin para kelompok radikal menuntut tebusan dari negara korban sanderanya seperti berita diatas ada isu kalau kelompok Abu Sayyaf menginginkan tebusan sebesar 50 juta peso atau sebesar Rp. 14,2 miliar. Dan menurut berita yang saya baca katanya pemerintah tidak mengikuti keinginan tebusan dari kelompok Abu Sayyaf tersebut, dan Alhamdulillahnya korban sandera sudah dibebaskan dari kelompok Abu Sayyaf itu setelah 37 hari disandera.


Referensi :

Minggu, 08 Mei 2016

Tugas PBO Membuat Program Encapsulation, Polymorfhism dan Inheritance

Nama  : 1. Helida Hutapea                  (34114870)
              2. Keri Santun Setyasih        (35114815)
              3. Rinah Deci Mangerti         (39114419)
Kelas   : 2DB01 

Membuat Program Dunia Fauna Dengan Encapsulation, Polymorfhism dan Inheritance

Program dibuat menggunakan :
A.    Encapsulation
B.     Polymorfhism
C.     Inheritance

A.    Membuat Program Dunia Fauna Dengan Enkapsulasi Java.
Berikut ini caranya :
1.      Buat project baru dengan nama enkapsulasi_fauna ketikan kodingan berikut.

2.      Buat class turunan dari enkapsulasi_fauna dengan nama hewan, ketikan kodingan beriut.

3.      Buat class turunan dari class hewan dengan nama anjing, ketikan kodingan berikut.

4.      Buat class turunan dari class hewan dengan nama kucing, ketikan kodingan berikut.

5.      Buat class turunan dari class hewan dengan nama ayam, ketikan kodingan berikut.

6.      Jika sudah selesai mengkoding jalankan program dengan klik Run pada Toolbar.

7.      Kemudian tampil outputnya seperti ini.


B.     Membuat Program Dunia Fauna Dengan Polimorfisme Java.
Berikut ini caranya :
1.        Buat project baru dengan nama polimorfisme_fauna ketikan kodingan berikut.

2.        Buat class turunan dari polimorfisme_fauna dengan nama hewan, ketikan kodingan berikut

3.    Buat class turunan dari class hewan dengan nama ayam, ketika kodingan berikut.

4.      Buat class turunan dari class hewan dengan nama kucing, ketika kodingan berikut.

5.      Buat class turunan dari class hewan dengan nama anjing, ketika kodingan berikut.

6.      Jika sudah selesai mengkoding jalankan program dengan klik Run pada Toolbar.

7.      Kemudian tampil outputnya seperti ini.


C.     Membuat Program Dunia Fauna Dengan Inheritance Java.
Berikut ini caranya :
1.      Buat project baru dengan nama inheritance_fauna ketikan kodingan berikut.

2.      Buat class turunan dari inheritance_fauna dengan nama hewan, ketikan kodingan berikut.

3.      Buat class turunan dari hewan dengan nama anjing, ketikan kodingan berikut.

4.      Buat class turunan dari hewan dengan nama ayam, ketikan kodingan berikut.

5.      Buat class turunan dari hewan dengan nama kucing, ketikan kodingan berikut.

6.      Jika sudah selesai mengkoding jalankan program dengan klik Run pada Toolbar.

7.      Kemudian tampil outputnya seperti ini.