1.
Sebut
& jelaskan langkah-langkah pendekatan sistem?
Jawab
:
Tahap
I : Usaha persiapan
Langkah-langkahnya adalah memandang
perusahaan sebagai suatu sistem, mengenal sistem lingkungan (pemegang saham,
pelanggan, masyarakat keuangan, masyarakat global, pemerintah, pesaing,
pemasok, serikat kerja), mengidentifikasi subsistem-subsistem perusahaan.
Tahap
II : Usaha definisi
a. Suatu
masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah).
b. Mempelajari
masalah untuk mencari solusi (pemahaman masalah).
c. Mencari
pemicu masalah (problem trigger) yang dapat berasal dari lingkungan atau dari
dalam perusahaan.
d. Bergerak
dari tingkat sistem ke subsistem. Caranya adalah menganalisis sisem menurut
subsistem-subsistemnya. Kemudian apakah susbsistem itu terintegrasi menjadi
satu unit yang berfungsi lancar? Lalu apakah semua subsistem bekerja untuk
mencapai tujuan sistem? Setelah itu analisa top-down untuk mengidentifikasi
tingkat sistem dimana penyebab persoalan berada.
e. Menganalisis
bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu.
Elemen-elemen
sistem dapat dianalisis secara berurutan, yaitu:
1. Mengevaluasi
standar (standar harus sah/valid, standar harus realistis, standar harus
dimengerti oleh mereka yang akan mencapainya, dan standar harus terukur).
2. Membandingkan
sistem output dengan standar.
3. Mengevaluasi
manajemen.
4. Mengevaluasi
pengolah informasi.
5. Mengevaluasi
input dan sumber daya input.
6. Mengevaluasi
proses transformasi.
7. Mengevaluasi
sumber daya output.
Tahap
III: Usaha solusi
·
Mengidentifikasi berbagai alternatif
solusi. Dengan cara mencari jalan yang berbeda untuk memecahkan masalah yang
sama. Seperti Brainstorming (tukar pikiran), dan Joint Application Design (rancangan
aplikasi bersama).
·
Mengevaluasi berbagai alternatif solusi.
Contohnya dengan menggunakan kriteria evaluasi yang sama, untuk mengukur
seberapa baik suatu alternatif dapat memecahkan masalah.
·
Memilih solusi terbaik. Dengan cara
menganalisis suatu evaluasi sistematis atas pilihan-pilihan dan
mempertimbangkan konsekuensi pilihan tersebut pada tujuan organisasi. Kemudian
memberi penilaian atas proses mental manajer. Setelah itu melakukan
tawar-menawar atau negosiasi antara beberapa manajer.
·
Menerapkan solusi. Masalah tidak
terpecahkan hanya dengan memilih solusi terbaik tapi perlu diterapkan.
·
Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa
solusi itu efektif.
Manajer
harus tetap mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja
yang direncanakan.
Ada
beberapa faktor pribadi yang mempengaruhi pemecahan masalah.
1. Gaya
merasakan masalah
Bagaimana
menghadapi masalah ada 3 kategori:
·
Penghindar masalah. Yang menghalangi
kemungkinan masalah-mengabaikan informasi.
·
Pemecah masalah. Tidak mencari masalah
tidak juga menghindari masalah. Bila ada masalah akan dipecahkan.
·
Pencari masalah. Menikmati pemecahan
masalah dan mencarinya.
2. Gaya
mengumpulkan informasi
·
Gaya teratur. Mengikuti dan menyaring
yang tidak berhubungan dengan bidangnya.
·
Gaya menerima. Ingin melihat semua
masalah dan menilai informasi tersebut.
3. Gaya
menggunakan informasi
·
Gaya sistematis. Mengikuti metode/cara
yang telah ditetapkan.
·
Gaya intuitif. Menyesuaikan pendekatan
dengan situasi.
Walau tidak semua manajer mengikuti
pendekatan sistem dalam pemecahan masalah, pendekatan sistem merupakan
metodologi sistem dasar. Jadi manajer harus bisa menempatkan pendekatan sistem
secara perspektif.
2.
Sebutkan
beberapa sifat pengolahan data yang membedakan dengan area aplikasi yang lain?
Jawab
:
Sifat
Pengolahan Data, Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan
aplikasi komputer lain, antara lain :
a. Menjalankan
tugas penting. Seperti dijelaskan diatas, perusahaan tidak memilih apakah
ia melakukan pengolahan data atau tidak. Pengolahan data adalah aktivitas yang
diperlukan.
b. Mengikuti
prosedur standar secara relative. Peraturan dan latihan yang diterima menguraikan
atau menerangkan cara pengolahan data yang akan dilakukan. Organisasi dari
segala jenis pada dasarnya mengolah datanya dengan cara yang sama. Perusahaan
akutansi, seperti Arthur Andersen dan Price Waterhouse melakukan audit buku
besar perusahaannya secara berkala untuk memastikan apakah mereka telah
mengikuti prosedur yang tepat.
c. Mendapatkan
data yang lengkap. Karena record pengolahan data menggabarkan aktivitas
perusahaan secara lengkap, maka ia akan menjadi alat untuk merekonstruksi
kembali tindakan dan transaksi tersebut secara urut suatu saat jika record
tersebut diperlukan. Kronologi semacam itu disebut dengan audit trail.
d. Mempunyai
focus historisa yang palin utama. Data yang dikumpulkan oleh sistem pengolahan
data biasanya menggambarkan apa yang terjadi di masa lalu. Hal inilah yang
terjadi pada suatu perusahaan yang menggunakan pengolahan batch. Dalam beberapa
kasus, manajemen merasa bahwa kebutuhan record akuntansi dengan batasan menit
tidak bisa menjamin iritnya pengeluaran pada sistem online. Namun demikian,
sepanjang harga hardware terus turun, akan lebih banyak perusahan yang
menerapkan sistem pengolahan data untuk merefleksikan aktivitas pada saat itu
maupun aktivitas yang telah lalu.
e. Memberikan
informasi pemecahan masalah minimal. Sistemn pengolahan data menghasilkan
beberapa output informasi untuk manajer perusahaan. Laporan akuntansi standart,
seperti income statement dan balance sheet merupakan contohnya. Namun demikian
output informasi bukanlah merupakan tujuan utama dari sistem pengolahan data,
tidak seperti halnya dengan area aplikasi lain. Mengingat garis yang memisahkan
dengan aplikasi lain seringkali bersifat tidak jelas, maka pengolahan data
dapat dibedakan dengan adanya sifat diatas tersebut.
3.
Berikan
contoh sebuah sistem pakar/expert sistem!
Jawab
:
Dalam bidang ini sistem pakar sangat
penting manfaatnya. Keputusan yang dihasilkan akan sangat bermanfaat. Contoh
penerapannya yaitu sistem pakar yang diterapkan pada alat pendeteksi kandungan
minyak bumi. Alat ini menghasilkan keputusan dari data-data yang ada, dan
mengambil keputusan ada atau tidaknya hingga berapa jumlah kandungan yang
terkandung. Rule base yang deprogram dibuat oleh para ahli dibidangnya.
Aplikasi pengambilan keputusan berupa
resiko-resiko yang dapat terjadi bila melakukan penambangan. Sistem pakar
memperhitungkan berapa peluang keberhasilan yang dapat dicapai. Keputusan ini
harus sangat akurat dan meliputi seluruh aspek hingga keselamatan warga
sekitar. Jangan sampai timbul kesalahan yang disebabkan oleh salah dalam
pengambilan keputusan. Lebih baiknya keputusan tingkat pusat tetap dikaji ulang
oleh para ahli di bidangnya. Karena terdapat beberapa aspek yang tidak dapat
diterapkan pada rule base.
·
Akurasi perhitungan menjadikan kegiatan
di bidang ini mendapat keuntungan.
·
Perhitungan yang rumit dapat
terselesaikan dengan cepat.
·
Keakuratan perhitungan meminimalisir
kesalahan factor manusia.
·
Menghasilkan informasi yang mendukung,
sehingga tugas para ahli lebih mudah untuk mengkaji ulang.
4.
Sebutkan
perbedaan antara Sistem Informasi Manajemen menurut Robert G. Murdick dengan
Gordon B. Davis!
Jawab
:
(Robert G. Murdick, Sistem Informasi
Uuntuk Manajemen Modern, hal.16) Sistem informasi manajemen adalah suatu
kelompok orang, seperangkat pedoman dan petunjuk, peralatan pengolah data
(seperangkat elemen) memilih, menyimpan, mengolah dan mengambil kembali data
(mengoperasikan data dan barang) untuk mengurangi ketidakpastian pada
pengambilan keputusan (mencari tujuan bersama) dengan menghasilkan informasi
untuk manajer pada waktu mereka dapat menggunakannya dengan paling efisian (menghasilkan
informasi menurut waktu rujukan).
Gordon
B. Davis mengemukakan beberapa-beberapa istilah mengenai sistem informasi
manajemen (Management Information System) seperti sistem informasi /
keputusan dan sistem informasi. Dalam beberapa buku disebut Sistem Informasi
bagi pimpinan, dan sebagainya. Walaupun demikian, dari beberapa pengertian
dapat ditarik suatu pengertian bahwa didalam Sistem Informasi Manajemen (SIM)
terkandung pengertian sistem pengolahan informasi dalam menunjang
pelaksanaan manajemen.
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar