A. PENGERTIAN
KREATIVITAS
Kreativitas adalah
merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru untuk memberi ide
kreativ dalam memecahkan masalah atau sebagai kemampuan untuk melihat
hubungan-hubungan yang baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Pendapat
Lain tentang kreativitas adalah segala kemampuan seseorang untuk
menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang
relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.
Daya cipta atau kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau anggitan (concept) baru, atau hubungan baru antara gagasan dan anggitan yang sudah ada.Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran berdayacipta (creative thinking) (kadang disebut pemikiran bercabang) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari daya cipta adalah tindakan membuat sesuatu yang baru. Daya cipta di masa kini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor: keturunan dan lingkungan. Dikutup Dari Wikipedia.com.
Umumnya kreativitas didefinisikan sebagai Person, Process, Press, Product. Keempat P ini saling berkaitan, yaitu Pribadi (Person) kreatif yang melibatkan diri dalam proses (Process) kreatif, dan dengan dorongan dan dukungan (Press) dari lingkungan, menghasilkan produk (Product) kreatif.
Secara Umum Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru, dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. yang dapat berupa imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya rangkuman. Dapat mencakup pembentukan pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya dan pencangkokan hubungan lama ke situasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru.
Berdasarkan penjelasan diatas, kreativitas merupakan kemampuan untuk menghasilkan hal baru yang belum pernah ada sebelumnya. Proses untuk menghasilkan hal baru tersebut dapat berasal dari proses imajinatif dari penciptanya sendiri, dapat juga berasal dari informasi dan pengalaman sebelumnya mengenai hal yang akan diciptakan, kemudian pencipta melakukan penggabungan dan pembaharuan dari karya maupun gagasan yang pernah ada untuk mengahasilkan karya maupun gagasan yang baru, dan berbeda dengan karya yang telah ada sebelumnya.
Kreativitas sebagai sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas) dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Pengertian ini lebih menekankan aspek proses perubahan (inovasi dan variasi).
B. PENDAPAT
PARA PAKAR
Konsep
tentang kreativitas termasuk konsep yang luas dan kompleks sehingga sulit
merumuskan secara tepat apa yang dimaksud dengan kreativitas tersebut, berikut
dikemukakan definisi kreativitas dari para ahli atau peneliti yang pernah
membahas masalah tersebut.
1.
Pendapat Para Pakar Luar Negeri
·
Freedam (1982) mengemukakan kreativitas
sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan
memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan Woolfook (1984)
memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk
menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
Guilford (1976) mengemukakan kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang
divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta berpikir heuristik dan
berpikir lateral.
·
Berbeda pula dari pendapat Rhodes yang
dikutip oleh Munandar (1987) yang mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan
dalam 4 P yaitu person, process, press, dan product. Menurut Rhodes,
kreativitas harus ditinjau dari segi pribadi (person) yang kreatif, proses yang
kreatif, pendorong kreatif dan hasil kreatifitas.
2. Pendapat
Para Pakar Indonesia
Para
pakar Bangsa Indonesia di antaranya juga mengemukakan batasan tentang
kreatifitas, antara lain :
· Cony Semiawan (1987) memberi batasan
kreativitas sebagai kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan suatu produk
baru. S.C.Utami Munandar (dalam Alisyahbana, 1983) mengemukakan kreativitas
sebagai kemampuan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengan
penemuan-penemuan di bidang ilmu teknologi, seni mapun penemuan-penemuan di
bidang lainnya.
· Sedangkan Selo Sumarjan (1983) mengemukakan
bahwa kreativitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang
baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah
fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. Daldjoeni (1977) memberi pengertian
tentang kreativitas tidak hanya kemampuan untuk bersikap kritis pada diri
sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dalam hal
ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial
maupun psikis.
C. KESIMPULAN
Berdasarkan
atas berbagai pendapat tentang pengertian kreativitas tersebut, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum
dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi. Apakah hasil kreativitas
itu menunjukkan hal yang baru? Beberapa ahli berpendapat bahwa kreativitas itu
tidak harus seluruhnya baru, tetapi dapat pula sebagai gabungan yang sudah ada
dipadukan sesuatu yang baru.
D. KRITERIA
KREATIVITAS
Berdasarkan
pendapat para ahli psikologi, (Danny and Davis, 1982) mengemukakan sejumlah
aspek yang berbeda termasuk dalam kriteria kreativitas, yaitu :
1.
Sensitivity to problems, artinya
kreativitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul.
2. Originality, artinya
pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain.
3.
Ingenuity, artinya adanya kecerdikan
dalam pemecahan masalah.
4.
Breadth, artinya ketepatan dalam
pemecahan masalah.
5. Recognity
by peers, artinya ada pengakuan dari kelompok tentang penemuannya.
Salah
satu hal yang penting dalam kreativitas adalah kemampuan berpikir yang menyebar(divergent
thinking) sebagai lawan dari berpikir yang menyatu (convergent
thinking). Dalam struktur intelek kedua hal itu memainkan peranan yang sangat
penting. Dalam convergent thinking ada jawaban yang benar dan tepat, sedang
pada divergent thinking dirincikan dengan menghasilkan berbagai bermacam-macam
alternatif pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang
masuk akal. Para pemikir yang menyebar tidak terikat harapan-harapan, tidak
menghendaki jawaban yang benar, melainkan menghendaki cara berpikir yang
spontan dan bebas, seperti dalam melamun dan asosiasi bebas, yang menghasilkan
berbagai pemecahan masalah atau penemuan. Asosiasi bebas yang digunakan dalam
pemecahan masalah secara kelompok disebut Brainstorming.
E. REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar